PT Agro Bahari Nusantara Tbk (UDNG), perusahaan yang bergerak di bidang perikanan, akan memulai pembangunan tambak udang baru pada awal Januari 2024. Pembangunan proyek ini akan didanai oleh dana hasil IPO atau penawaran umum perdana. Proyek ini memiliki tujuan untuk memperluas kapasitas produksi udang dan mengambil langkah strategis dalam meningkatkan bisnis perikanan.
Agro Bahari (UDNG) Rencana Pembangunan Tambak Udang Baru
Pembangunan tambak udang baru ini merupakan langkah ambisius yang diumumkan oleh PT Agro Bahari Nusantara Tbk (UDNG). Menurut Direktur Utama UDNG, Vincent Lukito, proyek ini akan melibatkan serangkaian tahapan, termasuk pembebasan lahan, proses cut and fill, dan kemudian pembangunan infrastruktur tambak itu sendiri. Ini akan menjadi sebuah proyek yang signifikan, dan perseroan telah mengalokasikan dana hasil IPO untuk menunjang proses ini.
Lokasi Proyek Tambak Udang Baru
Proyek pembangunan tambak udang baru ini direncanakan akan berlokasi di daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Daerah ini dipilih karena memiliki potensi yang baik untuk budidaya udang dan akses ke sumber daya alam yang dibutuhkan untuk operasi tambak. Kepulauan Bangka Belitung dikenal dengan lingkungan yang mendukung untuk bisnis perikanan.
Penyelenggara Proyek
Proyek ini akan dilaksanakan melalui anak perusahaan perseroan, yaitu PT Marina Bahari Sentosa (MBS). Perseroan memiliki kepemilikan sebesar 99,99 persen dalam MBS. MBS akan bertanggung jawab atas pelaksanaan proyek ini, termasuk penyetoran modal. Diperkirakan proyek ini akan beroperasi dalam jangka waktu 6-12 bulan setelah perseroan berhasil mendapatkan dana hasil penawaran umum.
Rencana Ekspansi Produksi Udang
Vincent Lukito, Direktur Utama UDNG, menyatakan bahwa saat ini perseroan memiliki 14 kolam produksi udang. Kolam-kolam ini terdiri dari kolam produksi intensif dan super intensif. Dengan adanya rencana pembangunan 30-40 kolam produksi baru, perseroan berambisi untuk meningkatkan produksi udangnya secara signifikan.
Target Produksi Udang
Dalam rencananya, UDNG berharap dapat mencapai produksi sekitar 250 ton per tahun. Namun, dengan proyek tambak udang baru dan pertumbuhan anak usaha, target produksinya akan meningkat secara drastis menjadi sekitar 850 ton per tahun. Hal ini mencerminkan komitmen perseroan untuk terus berkembang dan memberikan kontribusi positif pada industri perikanan di Indonesia.
Pencatatan Saham di Bursa Efek Indonesia
Pada tanggal 31 Oktober 2023, Agro Bahari Nusantara Tbk secara resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam aksi korporasi ini, perseroan menawarkan sebanyak 500 juta saham atau sekitar 28,57 persen dari modal ditempatkan dan disetor. Dengan harga yang telah ditetapkan, perseroan berpotensi meraup dana segar sebesar Rp50 miliar.
Penerbitan Waran Seri I
Selain penawaran saham, perseroan juga berencana untuk menerbitkan sebanyak 400 juta Waran Seri I. Ini akan mencakup sekitar 32 persen dari total jumlah saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh. Harga pelaksanaan Waran Seri I berkisar antara Rp100-Rp110.
Waran Seri I ini dapat dilaksanakan setelah enam bulan sejak diterbitkan dan memiliki jangka waktu berlaku hingga 12 bulan dari tanggal pencatatan. Masa berlaku Waran Seri I adalah dari tanggal 30 April 2024 hingga 29 Oktober 2024.
Kesimpulan
PT Agro Bahari Nusantara Tbk (UDNG) berencana untuk membangun tambak udang baru pada awal 2024, dan proyek ini akan didanai melalui dana hasil IPO. Dengan lokasi yang strategis di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, perseroan berharap dapat meningkatkan produksi udangnya dan berkontribusi pada pertumbuhan industri perikanan di Indonesia. Pencatatan saham perseroan di Bursa Efek Indonesia adalah langkah penting dalam penggalangan dana untuk proyek ini, dan penerbitan Waran Seri I juga memberikan peluang bagi investor yang tertarik. Melalui langkah-langkah ini, UDNG berharap dapat mencapai pertumbuhan bisnis yang signifikan dan memenuhi target produksi udang yang ambisius.